Dampak Resesi dan Cara Menghadapinya Biar Kita selamat Dari Resesi
Bisnis - Resesi nek biasane dewek ngarani krisis lah ya, kira kira dampak krisis apa bae rika wis pada ngerti urung..? dan juga kepriwe carane ngadepine nek resesi bener bener kedadean. yuh langsung bae simak berita ngisor kie.
Resesi jelas bukanlah kondisi yang menguntungkan untuk perekonomian. Saat resesi ekonomi terjadi hampir semua jenis bisnis dan usaha baik yang berskala besar maupun berskala kecil akan terdampak dampaknya.
Hal ini selanjutnya akan diperparah lagi dengan kondisi kredit yang makin ketat, dimana permintaan atau pengajuan permohonannya menurun atau jadi lebih lambat, sehingga menciptakan kekhawatiran, ketidakpastian dan ketakutan secara umum.
Apa Dampak Resesi dan Bagaimana Cara Menghadapinya?
Resesi Ekonomi sendiri tidak
hanya berdampak terhadap pemerintah, tetapi juga perusahaan/instansi maupun
kehidupan individu, berikut penjelasannya:
1.
Dampak Resesi Terhadap Pemerintahan
Dampak yang paling terasa
yaitu pengangguran yang makin meningkat. Pemerintah selanjutnya dituntut untuk
segera mendapat solusi mengakhiri resesi sehingga lapangan kerja kembali
terbuka.
Selain itu utang pemerintah
juga akan melonjak tinggi sebab Pemerintah di setiap negara pasti membutuhkan dana
yang cukup untuk membiayai banyak kebutuhan yang berkaitan dengan upaya
pembangunan negara.
Sumber pemasukan dan
pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga jadi sangat kecil,
sebab saat resesi para pekerja menerima penghasilan lebih kecil, sehingga
pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih kecil, harga propertMenghadapinya.
Sehingga perolehan pajak dari
jual beli properti tersebut lebih kecil, pengeluaran warga juga cenderung lebih
kecil, sehingga berdampak pada pemasukan dan pendapatan PPN yang lebih kecil
pula.
Selain itu pembangunan tetap
dituntut untuk terus dilakukan di banyak sektor pemerintahan termasuk
diantaranya menjamin kesejahteraan rakyatnya. Hal inilah yang selanjutnya
menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembayaran kesejahteraan rakyat.
Seperti tunjangan, subsidi,
dan lain sebagainya. Penurunan pemasukan dan pendapatan pajak dan meningkatnya
pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran dan makin meningginya
utang pemerintah.
2.
Dampak Resesi Pada Perusahaan/instansi
Bisnis dan usaha sangat
mungkin terjadi pailit oleh karena terjadinya resesi, hal ini dipicu oleh
banyak faktor, seperti ekonomi negatif, krisis kredit, jatuhnya harga aset
berbasis utang, dan lainnya. Ketika bisnis dan usaha gagal, perusahaan/instansi
terjadi penurunan pemasukan dan pendapatan secara drastis.
Saat penurunan pemasukan dan
pendapatan terjadi selanjutnya memicu efek domino terhadap kehidupan ekonomi
pekerjanya. Untuk para pekerja yang terdampak PHK akan kehilangan semua pendapatannya.
Sementara para pekerja yang
terdampak penurunan upah selanjutnya akan kehilangan sebagian pendapatannya.
Pemasukan dan pendapatan yang menurun, selanjutnya turut mempengaruhi turunnya
daya beli warga.
Untuk yang terdampak PHK
(Pemutusan Hak Kerja) akan sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Di saat daya beli
warga menurun, potensi perusahaan/instansi untuk meningkatkan pemasukan dan
pendapatan pun semakin kecil.
Apalagi dengan terjadinya
resesi, warga tentunya lebih berhati-hati dalam memakai uangnya. Sehingga
tingkat permintaan terhadap barang dan jasa terjadi penurunan. Permintaan yang
menurun, tentu saja akan turut menurunkan laba perusahaan/instansi.
Bahkan apabila permintaan
tidak ada sama sekali perusahaan/instansi berisiko terjadi kerugian besar hingga
bangkrut. Yang dapat dilakukan selanjutnya pengambilan langkah strategis,
perang harga.
Dalam suatu perang harga,
perusahaan/instansi selanjutnya akan menggantungkan dirinya pada pangsa pasar,
mereka akan melakukan pemotongan harga besar-besaran.
Profitabilitas yang berkurang
selanjutnya turut memaksa perusahaan/instansi untuk melakukan efisiensi dengan
cara menutup area bisnis dan usaha yang kurang menguntungkan dan memotong biaya
operasional. Dalam upaya pemotongan tersebut tak jarang perusahaan/instansi
selanjutnya menurunkan upah para pekerja, atau melakukan PHK.
Langkah Pencegahan Resesi
1.
Belanja Pemerintah dengan Skala Besar
Pemerintah berencana belanja
secara besar-besaran untuk bisa mengatasi ancaman resesi sehingga dunia usaha
tergerak untuk melakukan investasi. Dengan cara ini, maka kontraksi ekonomi
oleh karena efek domino Covid-19 dapat diredam.
Belanja pemerintah sendiri
jadi salah daya ungkit yang digunakan untuk memulihkan perekonomian di saat
krisis oleh karena pandemi Covid-19 ini melanda. Anggaran Pemasukan dan
pendapatan dan Belanja Negara Indonesia sendiri tercatat hanya berkontribusi
kurang lebih 14,5 pada PDB negara.
2.
Bantuan UMKM
UMKM jadi salah satu sektor
dengan kondisi paling berat oleh karena pandemi Covid-19. Pemerintah selanjutnya
menyiapkan banyak program untuk mengungkit sektor ini agar Kembali bergeliat.
Setelah sebelumnya mengeluarkan kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga
kredit untuk para UMKM.
Satgas Pemulihan dan
Transformasi Ekonomi selanjutnya juga menyiapkan dua program lain, yaitu
bantuan UMKM produktif dan kredit berbunga kecil. Program bantuan ini
ditunjukkan dalam bentuk grant dan bukan utang.
3.
Penjaminan Kredit Modal Korporasi
Pemerintah juga telah
meluncurkan banyak program penjaminan pemerintah terhadap korporasi padat karya
dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Perbankan selanjutnya menandatangani
perjanjian penjaminan terutama pada sektor padat karya yang merupakan sektor
yang banyak memiliki para pekerja.
0 Response to "Dampak Resesi dan Cara Menghadapinya Biar Kita selamat Dari Resesi"
Posting Komentar
Maturnuwun banget rika wis komentar dengan santun